Tumbuhan ini sangat cantik, terutama dilihat dari penampilan buahnya yang berwarna ungu kemerahan. Mengingatkan pada buah anggur, namun ukurannya lebih kecil. Karena penampilan yang cantik itu pula parijoto lebih banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang diperjualbelikan.
Masyarakat di daerah tertentu menyebutkan parijoto memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, terutama untuk ibu mengandung.
Penggal pertengahan Desember lalu, parijoto mengantar tiga mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) meraih gelar juara pertama dalam ajang Kino Youth Innovator Award yang diselenggarakan PT Kino Indonesia Tbk, belum lama ini. Ketiga mahasiswa itu ialah Ruth Asih Setiawati, Viony Gracelia Kuntadi, dan Andreas Petra Wibiantoro. Mereka menciptakan suspensi gel buah parijoto yang dinamakan “Parijoto Health” di bawah bimbingan dosen Dina Banjarnahor SP MSc.
Ruth Asih Setiawati, seperti dikutip dari situs resmi UKSW, uksw.edu, menjelaskan buah parijoto memiliki kandungan antioksidan alami seperti tanin, flavonoid, dan saponin, yang dapat menangkal dampak buruk radikal bebas bagi tubuh. Flavonoid memiliki manfaat antara lain untuk mengahambat penyebaran tumor, menghambat pertumbuhan sel kanker, serta menghambat aktivitas enzim yang merupakan pemicu terjadinya peradangan dan penyakit pada sistem imun.
Tanaman yang banyak dijumpai di areal Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah ini, menurut Ruth, populer di masyarakat Kudus dan sekitarnya, karena dipercaya dapat meningkatkan kesuburan hormonal pada wanita hingga menjaga fisik bayi dalam kandungan.
Suspensi gel buah parijoto yang diproduksi oleh ketiga mahasiswa itu dikemas dalam spout pouch berukuran 250 ml. Spout pouch dipilih karena tergolong ramah lingkungan. Pembuatan produk itu berbahan dasar karagenan sebagai bahan pembuat gel, ekstrak parijoto, serta ditambah pemanis dari tanaman stevia.
Karagenan dipilih karena berasal dari rumput laut merah dan menjadi sumber serat pangan yang baik bagi kesehatan. Sementara pemanis stevia dipilih karena memiliki kalori sangat rendah sehingga penambahannya aman bagi penderita diabetes karena tidak meningkatkan kandungan gula darah.
Produk ini dibuat dalam bentuk gel karena dapat lebih mudah diserap dalam usus. Selain itu kandungan antioksidan yang terserap melalui usus dapat lebih sempurna dalam mengangkal radikal bebas dan meregerasi sel secara lebih cepat.
Inovasi tersebut berhasil mengantarkan ketiganya meraih gelar juara pertama dalam ajang Kino Youth Innovator Award yang diselenggarakan oleh PT Kino Indonesia Tbk. Penghargaan itu diberikan kepada generasi muda atas ide inovasi yang diciptakan melalui sebuah kompetisi.
Inovasi yang diciptakan, Andreas menambahkan, harus menggunakan sumber daya alam lokal dari Indonesia dan memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan produk yang dapat digunakan masyarakat.
0 Response to "Lama Telah Menikah Namun Belum Hamil? Cobalah Konsumsi Buah Parijoto Warisan Sunan Muria Ini "
Posting Komentar