Siapa yang suruh Nunggu!, Bukannya Datang Bertamu
Jangan sok galau dengan pasang status jomblo di malam minggu atau sengaja ngepoin akhwat di media sosial. Karena hanya denga melihat profil atau statusnya tidak akan membuatnya jatuh hati apalagi sempet-sempet comment yang tidak bermutu. Chating ngajak kenalan atau nanyain kontak undah basi dan sering jadi modus ( Modal Dusta ).
Suruh siapa nunggu, kamu kan laki-laki yang diberi keberanian lebih untuk berkata jujur. Jangan hanya diam dan menunggu nasib akan berpihak, atau di jodohkan orang tua sebagai jalan terakhir. Buktikan kalau kau pantas menjadi seorang pemimpin, berusaha untuk sesuatu yang di mimpikannya. Bukti kesungguhan doa adalah memperjuangkannya tidak hanya sebatas menunggu takdir. Karena takdir tidak akan berpihak kalau kita hanya diam dan menunggu.
Datanglah bertamu dan ajak kedua orang tuamu, itu pun jika kau bersungguh-sungguh. Kami tau caranya menghormati tamu, apalagi jika kita berjodoh akan mejadi keluargaku juga. Percaya lah, jika ayahku pun pernah muda. Jadi dia tidak akan sampi hati memakan mu bulat-bulat jika benar-benar berniat baik pada anak gadisnya. Protektifnya adalah wujud dari kasih sayangnya, dan kau tak usah takut akan hal itu. Bukankah ia pun akan menjadi ayah mu jika kita berjodoh.
Aku tak butuh kata manis mu, apalagi janji semu kebahagiaan sesaat. Aku butuh ketegasan mu seagai seorang laki-laki, tidak hanya sekedar menunggu dan membisu. Ayah ku pasti merestui jika kau benar-benar bertanggungjawab, karena dia pernah berada di posisi mu saat ini dulu.
Jika masih belum yakin, minta lah petunjuk kepada Allah. tapi jika kau masih ragu, saya yakinkan nantinya ada seseorang yang akan mengantikan posisimu. Saya tidak minta apa-apa pada mu, hanya bimbinglah saya mejadi lebih baik dan jadikan surga itu dekat ketika bersama mu. Rizki itu bisa di usahakan, dan biarkan lah ini menjadi bukti bahwa aku mencintai mu bukan karena sesuatu yang kau dapatkan. Tapi karena aku benar-benar mencintai dirimu karena Allah, bukan karena yang lain. Dan ku harap kau mengerti..
0 Response to "Siapa yang suruh Nunggu!, Bukannya Datang Bertamu "
Posting Komentar