tribunbaru.blogspot.com - Tak sedikit pertanyaan yang kami dapat
dari sahabat-sahabat Kabar Muslimah kita diluar sana tentang ini:
Apakah dosa berzina itu diampuni?
Apakah dengan pembersihan diri ke jalan yang benar dan bertaubat dengan sungguh2 (amal sholeh, dhuha, tahajud, lima waktu dan bahkan iktikaf) dengan tujuan memohon ampun akan diterima?
Banyak sahabat kita yang Tak begitu beruntung dalam mendapatkan pendidikan agama sejak kecil, karena kurangnya pengetahuan tentang agama, dan lingkungan yang semakin carut marut membuat mereka terjerumus ke dalam lubang kegelapan.
Ketahuilah bahwa perbuatan zina termasuk dosa yang dapat diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, berdasarkan firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah Tak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisaa: 48)
Ayat diatas menerangkan bahwa dosa-dosa apapun yang telah diperbuat entah itu dosa kecil atau dosa besar selama hal itu Tak menyekutukan-Nya, maka jika sang pelaku tersebut bertaubat dengan taubatan nasuha, niscaya akan diampuni oleh Allah Subhanahuwata’ala.
Firman Allah yang lainnya :
“Katakanlah, Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas, terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dial-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Az Zumar: 54)
Dari Abu Dzarr al-Ghifary RA., dari Nabi SAW., meriwayatkannya dari Rabb-nya bahwa Allah berfirman (dalam hadits Qudsi):
“Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat kesalahan di malam dan siang hari sedangkan Aku mengampuni semua dosa; maka minta ampunlah kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian.” (H.R. Muslim)
Dari Abu Dzar r.a. berkata : Nabi SAW bersabda :
‘Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitakan bahwa barang siapa yang mati dari umatku dalam keadaan Tak menyekutukan Allah dengan suatu apapun pasti masuk surga’. Lalu aku bertanya : ‘Meskipun ia berzina dan mencuri?’ Nabi SAW menjawab :’Meskipun ia berzina dan mencuri’. (H.R. Bukhari Muslim I/59 dalam kitab Alu’lu wal Marjan)
Selanjutnya jika orang yang telah terjerumus ke dalam perbuatan tercela ini jika dia bertaubat dengan taubatan nasuha, taubat yang benar yang diiringi dengan perbaikan diri dengan beramal shalih dengan berbagai macamnya, menyesalinya dan Tak ingin kembali melakukannya maka taubatnya ini akan dapat menghapuskan dosa atas idzin Allah. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
“التائب من الذنب كمن لا ذنب له”.
“Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa seperti orang yang Tak memiliki dosa”. (HR. Ibnu Majah)
Allah Subhanahuwata’al juga berfirman dalam ayat lain:
“إلا من تاب وءامن وعمل عملا صالحا فأولئك يبدل الله سيئاتهم حسنات وكان الله غفورا رحيما. ومن تاب وعمل صالحا فإنه يتوب إلى الله متابا”.
“Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan amal shalih; maka mereka itulah yang kejahatannya diganti Allah dengan kabaikan, dan Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang. Dan barang siapa bertaubat dan beramal shalih maka seseungguhnya dia telah bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya “. (QS. Al-Furqan: 70-71)
Senada dengan ayat di atas dalam hadits dikatakan : dari Anas bin Malik r.a. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, maka akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku Tak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu sebanyak awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan seluas dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan (Tak syirik), maka Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi, menurutnya hadits ini hasan shahih.”)
Pertanyaannya adalah apakah taubatnya itu diterima Allah? Hal itu kembali kepada hak Allah untuk menerima taubat itu atau Tak. Nah agar diterima taubatnya, haruslah taubatan nasuha (taubat yang sungguh2). Syarat taubat nasuha yang diterima adalah :
1. Berangkat dari ilmu, dia mempelajari ayat-ayat Allah dan kemudian memahami keburukan dari perbuatannya sehingga membenarkan (tashdiq) dan mengimaninya sebagai sebuah perbuatan keji dan mungkar. Dengan cara ini Anda dianggap dulu belum nyadar atau belum tahu.
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisaa : 17)
“Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl :
dari sahabat-sahabat Kabar Muslimah kita diluar sana tentang ini:

Apakah dosa berzina itu diampuni?
Apakah dengan pembersihan diri ke jalan yang benar dan bertaubat dengan sungguh2 (amal sholeh, dhuha, tahajud, lima waktu dan bahkan iktikaf) dengan tujuan memohon ampun akan diterima?
Banyak sahabat kita yang Tak begitu beruntung dalam mendapatkan pendidikan agama sejak kecil, karena kurangnya pengetahuan tentang agama, dan lingkungan yang semakin carut marut membuat mereka terjerumus ke dalam lubang kegelapan.
Ketahuilah bahwa perbuatan zina termasuk dosa yang dapat diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, berdasarkan firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah Tak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisaa: 48)
Ayat diatas menerangkan bahwa dosa-dosa apapun yang telah diperbuat entah itu dosa kecil atau dosa besar selama hal itu Tak menyekutukan-Nya, maka jika sang pelaku tersebut bertaubat dengan taubatan nasuha, niscaya akan diampuni oleh Allah Subhanahuwata’ala.
Firman Allah yang lainnya :
“Katakanlah, Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas, terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dial-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Az Zumar: 54)
Dari Abu Dzarr al-Ghifary RA., dari Nabi SAW., meriwayatkannya dari Rabb-nya bahwa Allah berfirman (dalam hadits Qudsi):
“Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat kesalahan di malam dan siang hari sedangkan Aku mengampuni semua dosa; maka minta ampunlah kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian.” (H.R. Muslim)
Dari Abu Dzar r.a. berkata : Nabi SAW bersabda :
‘Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitakan bahwa barang siapa yang mati dari umatku dalam keadaan Tak menyekutukan Allah dengan suatu apapun pasti masuk surga’. Lalu aku bertanya : ‘Meskipun ia berzina dan mencuri?’ Nabi SAW menjawab :’Meskipun ia berzina dan mencuri’. (H.R. Bukhari Muslim I/59 dalam kitab Alu’lu wal Marjan)
Selanjutnya jika orang yang telah terjerumus ke dalam perbuatan tercela ini jika dia bertaubat dengan taubatan nasuha, taubat yang benar yang diiringi dengan perbaikan diri dengan beramal shalih dengan berbagai macamnya, menyesalinya dan Tak ingin kembali melakukannya maka taubatnya ini akan dapat menghapuskan dosa atas idzin Allah. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
“التائب من الذنب كمن لا ذنب له”.
“Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa seperti orang yang Tak memiliki dosa”. (HR. Ibnu Majah)
Allah Subhanahuwata’al juga berfirman dalam ayat lain:
“إلا من تاب وءامن وعمل عملا صالحا فأولئك يبدل الله سيئاتهم حسنات وكان الله غفورا رحيما. ومن تاب وعمل صالحا فإنه يتوب إلى الله متابا”.
“Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan amal shalih; maka mereka itulah yang kejahatannya diganti Allah dengan kabaikan, dan Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang. Dan barang siapa bertaubat dan beramal shalih maka seseungguhnya dia telah bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya “. (QS. Al-Furqan: 70-71)
Senada dengan ayat di atas dalam hadits dikatakan : dari Anas bin Malik r.a. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, maka akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku Tak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu sebanyak awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan seluas dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan (Tak syirik), maka Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi, menurutnya hadits ini hasan shahih.”)
Pertanyaannya adalah apakah taubatnya itu diterima Allah? Hal itu kembali kepada hak Allah untuk menerima taubat itu atau Tak. Nah agar diterima taubatnya, haruslah taubatan nasuha (taubat yang sungguh2). Syarat taubat nasuha yang diterima adalah :
1. Berangkat dari ilmu, dia mempelajari ayat-ayat Allah dan kemudian memahami keburukan dari perbuatannya sehingga membenarkan (tashdiq) dan mengimaninya sebagai sebuah perbuatan keji dan mungkar. Dengan cara ini Anda dianggap dulu belum nyadar atau belum tahu.
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisaa : 17)
“Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl :
119)
“Sesungguhnya Allah memberikan kelebihan bagiku dengan memaafkan umatku dalam kesalahan yang Tak disengaja atau lupa dan dipaksa melakukannya” (H.R. Ibnu Majah)
“Sesungguhnya Allah memberikan kelebihan bagiku dengan memaafkan umatku dalam kesalahan yang Tak disengaja atau lupa dan dipaksa melakukannya” (H.R. Ibnu Majah)
0 Response to "Kamu harus Baca !! Apakah Dosa Berzina Itu Bisa Mendapat Ampunan Allah SWT?"
Posting Komentar