Masha Allah, Ini Dia Suami yang mencium Harumnya Surga
tribunbaru.blogspot.com - “Saya terima nikahnya… binti… dgn maskawin… dibayar tunai…" Singkat, padat dan jelas. Tapi tahukah makna “perjanjian atau ikrar” tersebut?
Itu tersurat. Tapi apa pula yg tersirat?
Yang tersirat ialah “Maka aku tanggung dosa”nya si dia (istri) dari ayah dan ibunya. Dosa apa saja yg telah dia lakukan. Dari tak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Sehingga yg berhubungan dgn si dia (istri). Aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yg menanggung. Serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku. Sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dlm menunaikan tanggung jawab, maka aku fasik, suami yg dayus dan aku tau bahwa nerakalah tempatku karena akhirnya istri dan anak-anakku yg akan menarik aku masuk ke dlm Neraka Jahanam dan Malaikat Malik akan melibas aku hingga pecah hancur badanku.
Akad nikah ini bukan saja perjanjian aku dgn si istri dan si ibu-bapak istri, tapi ini adalah perjanjian terus kpd Allah SWT.
Jika aku GAGAL sebagai suami “Maka aku adalah suami yg fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka. Aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku." (HR.Muslim).
.
Duhai para istri, begitu berat pengorbanan suamimu terhadapmu. Karena saat ijab terucap, Arsy-Nya terguncang karena beratnya perjanjian yg dibuat olehnya didepan ALLAH.
Dgn disaksikan para malaikat dan manusia. Maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itu pun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suamimu terhadapmu.
Semoga tausyiah ini jadi pengalaman yg sudah nikah maupun yg belum menikah
Subhanallah..
Beratnya beban yg ditanggung suami. Bukan untuk meringankan tanggung jawabnya itu berarti seorang istri harus patuh kpd suami, menjalankan perintah ALLAH dan menjahui larangan-Nya?
.
Juga mendidik putra putrinya nanti agar mengerti tentang agama dan tanggung jawab.
Semoga kita semua menjadi org tua yg dapat memberikan yg terbaik untuk anak-anak kita kelak, dgn agama dan cinta kasih sehingga tercipta keluarga kecil yg sakinah, mawaddah dan warahmah. Aamiin [tribunbaru.blogspot.com]
Itu tersurat. Tapi apa pula yg tersirat?
Yang tersirat ialah “Maka aku tanggung dosa”nya si dia (istri) dari ayah dan ibunya. Dosa apa saja yg telah dia lakukan. Dari tak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Sehingga yg berhubungan dgn si dia (istri). Aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yg menanggung. Serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku. Sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dlm menunaikan tanggung jawab, maka aku fasik, suami yg dayus dan aku tau bahwa nerakalah tempatku karena akhirnya istri dan anak-anakku yg akan menarik aku masuk ke dlm Neraka Jahanam dan Malaikat Malik akan melibas aku hingga pecah hancur badanku.
Akad nikah ini bukan saja perjanjian aku dgn si istri dan si ibu-bapak istri, tapi ini adalah perjanjian terus kpd Allah SWT.
Jika aku GAGAL sebagai suami “Maka aku adalah suami yg fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka. Aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku." (HR.Muslim).
.
Duhai para istri, begitu berat pengorbanan suamimu terhadapmu. Karena saat ijab terucap, Arsy-Nya terguncang karena beratnya perjanjian yg dibuat olehnya didepan ALLAH.
Dgn disaksikan para malaikat dan manusia. Maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itu pun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suamimu terhadapmu.
Semoga tausyiah ini jadi pengalaman yg sudah nikah maupun yg belum menikah
Subhanallah..
Beratnya beban yg ditanggung suami. Bukan untuk meringankan tanggung jawabnya itu berarti seorang istri harus patuh kpd suami, menjalankan perintah ALLAH dan menjahui larangan-Nya?
.
Juga mendidik putra putrinya nanti agar mengerti tentang agama dan tanggung jawab.
Semoga kita semua menjadi org tua yg dapat memberikan yg terbaik untuk anak-anak kita kelak, dgn agama dan cinta kasih sehingga tercipta keluarga kecil yg sakinah, mawaddah dan warahmah. Aamiin [tribunbaru.blogspot.com]
0 Response to "Masha Allah, Ini Dia Suami yang mencium Harumnya Surga"
Posting Komentar