KISAH UNIK pada Pra-Rekonstruksi Pulomas: "Siapa Tahu Masuk TV"

Polda Metro Jaya menutup akses jalan menuju rumah yang menjadi lokasi digelarnya pra-rekonstruksi kasus perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi. Penutupan akses dilakukan agar proses pra-rekonstruksi berjalan tanpa gangguan.
Tetapi, penutupan itu justru membuat warga penasaran. Banyak warga berkerumun ingin menyaksikan berjalannya proses pra-rekonstruksi sejak pukul 06.30 WIB.
" Saya tadinya nggak tahu, pas lihat rame-rame oh ternyata banyak polisi di rumah korban pembunuhan itu," kata salah satu warga sekitar lokasi perampokan, Anis, Jumat, 6 Januari 2017.


Rasa penasaran juga melanda warga lain bernama Roni. Dia mengaku ingin melihat wajah pelaku secara langsung.
" Saya pengen tahu wajah-wajah pelakunya, kirain mau dihadirkan semua, ternyata cuma satu," ucap Roni.
Roni mengaku datang ke lokasi sambil membawa anak dan istrinya. Dia pun mengatakan ada niat lain datang ke lokasi yaitu tertangkap kamera stasiun televisi, itu pun jika beruntung.
" Saya bawa anak istri, siapa tahu masuk TV, tapi cuma bisa lihat dari jauh, kan di garis polisi" ujar Roni sambil tertawa.
Warga lain, Yeyen mengatakan dia tidak habis pikir dengan para pelaku yang begitu keji melancarkan aksinya. Dia berharap para pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya.
" Semoga dihukum berat deh itu pelakunya," ucap Yeyen.
(Sah)


Ada Motif Pembunuhan Berencana dalam Perampokan di Pulomas?

Pengacara keluarga Dodi Triono, Azam Khan, menduga perampokan rumah kliennya di Jalan Pulomas Utara nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, bukan murni perampokan. Menurut dia ada motif pembunuhan berencana.
“ Yang menjadi sedikit pertanyaan, pembunuhan apa kepentingannya? Kalau yang diambil uang Rp6 juta, jam tangan Rolex, itu tidak sesuai dengan skala rumah,” kata Azam di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat 6 Januari 2017.
Oleh karena itu, Azam meminta polisi tak hanya menjerat para perampk dengan pasal perampokan saja. Melainkan harus ditambah pasal pembunuhan berencana dalam daftar jeratan hukum kepada para perampok.
“ Kalau kata Kapolda kan Pasal 333 KUHP dan Pasal 338 KUHP. Kalau saya, tambahkan 340 KUHP, karena memang merencanakan,” ucap dia. Azam juga meminta polisi segera mengungkap motif lain dari kasus ini.
Polisi menggelar prarekonstruksi perampokan ini pada pagi tadi. Tersangka Ius Pane yang tertangkap di Medan, Sumatera Utara, dibawa ke rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara nomor 7A itu.

Mantan dan Istri Dodi Diperiksa

Azam kemudian mengatakan polisi telah menjalankan pemeriksaan terhadap istri ketiga DT, EAK, terkait kasus perampokan ini.
" Istri ketiga sudah diperiksa," kata Azam.
Tak hanya itu, mantan istri ke dua Dodi, Almianda Shafira, juga telah diminta keterangan. Tetapi, polisi belum meminta keterangan mantan istri pertama Dodi, Dewi.
" Pemeriksaan sudah, tinggal ibu Dewi yang belum," ucap dia.


Buka Rekaman CCTV, Astaga Ini 16 Menit Aksi Perampok Pulomas

Polda Metro Jaya memutar rekaman CCTV dari rumah korban perampokan dan pembunuhan di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur. Pemutaran rekaman CCTV tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan.
Dalam rekaman itu, keempat tersangka tiba di daerah Pulomas sejak pukul 11.00 WIB. Mereka mencari rumah mana yang pintu gerbangnya tidak terkunci. Saat melihat ada orang keluar, para pelaku menghampiri rumah korban DT.
" Ius Pane turun duluan dari mobil dan membuka pintu pagar dan melihat sopir DT, Y yang sedang duduk di teras depan," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2017.
Ius kemudian memanggil Y dan mengancam menggunakan senjata api. Selanjutnya Ius masuk ke dalam rumah melalui garasi, diikuti oleh Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang yang membawa golok. Sedangkan Alfins Bernius Sinaga menunggu di dalam mobil.
" Yanto disuruh menutup garasi dan para tersangka bersama Yanto berjalan masuk ke dalam rumah," ucap dia.


Korban Dikumpulkan di Ruang Tamu

Ketika di dalam rumah, tepatnya di ruang tamu, Ramlan menodongkan senjata api ke DGD, A, pembantu DT, S. Sementara itu, Erwin mengacungkan golok.
Para pelaku menyuruh korban jongkok dan memanggil korban lainnya, F dan W untuk keluar kamar. Kedua korban langsung disuruh jongkok.
" Para korban kemudian disuruh berjalan ke kamar mandi dan dimasukkan ke dalam kamar mandi yang berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. Salah satu korban yang sedang menyetrika, E, ditarik oleh Ius dan dimasukkan ke dalam kamar mandi," ujar dia.


Pembantu Diminta Tunjukkan Kamar DT

Ius pun mengambil salah satu korban, S. Ius meminta S menunjukkan kamar majikannya.
S menuruti perintah Ius lalu menunjukkan kamar DT, dan anak-anak DT, DAAP, ZKA, dan DGD.
Ius kemudian membawa ZKA dari kamarnya. Dia lalu memasukkan ZKA ke dalam kamar mandi.

http://www.dream.co.id/news/lokasi-pra-rekonstruksi-perampokan-pulomas-dikerumuni-warga-1701067.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KISAH UNIK pada Pra-Rekonstruksi Pulomas: "Siapa Tahu Masuk TV""

Posting Komentar