Sadis !! Ini Foto-foto Pembunuhan di Pulomas yang Beredar di Media Sosial

Foto-foto pembunuhan sadis di Pulomas Jakarta Timur beredar di media sosial.
Pantauan Pos Belitung, Rabu (28/12/2016) foto-foto tersebut masih terus dibagikan oleh para netizen.


Foto yang dibagikan dari sebuah akun bertajuk berita itu berisikan 7 gambar.
Satu gambar memperlihatkan kondisi saat korban berada di kamar mandi
Foto lainnya menggambarkan kondisi masing-masing korban setelah dievakuasi ke sebuah ruangan.
Postingan aslinya menjadi viral dan sudah direspon sebanyak 2,6 ribu dan dibagikan lebih dari 5000 kali oleh netizen.


Lihat foto-fotonya berikut ini:
Foto ini kami sudah sensor demi alasan kemanusiaan.
pembunuhan-pulomas
pembunuhan-pulomas
pembunuhan-pulomas
pembunuhan-pulomas
pembunuhan-pulomas
pembunuhan-pulomas
foto pembunuhan pulomas


Dikutip dari Tribun Style :
Warga Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) pagi, tiba-tiba dibuat geger.
Warga bersama polisi menemukan 11 orang dengan posisi saling bertumpukan di dalam kamar mandi sebuah rumah mewah nomor 7A, di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur.
Para korban tersebut disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter persegi.
Akibatnya, 6 orang tewas karena diduga kekurangan oksigen.
Sementara itu, lima orang lainnya selamat, tetapi harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Rumah mewah bergaya minimalis tersebut milik seorang pengusaha yang bergerak di bidang properti bernama Dodi Triono. Dodi menjadi salah seorang korban yang tewas dalam kasus ini.
Kasus ini pertama kali terbongkar dari laporan Sheila Putri. Dia merupakan teman salah satu anak Dodi yang bernama Diona Arika (16).
Pada Selasa (27/12/2016), sekitar pukul 09.30 WIB, Sheila memutuskan ke rumah Dodi karena Diona tak bisa dihubungi sejak Senin (26/12/2016) sore. Padahal keduanya berencana untuk jalan-jalan pada hari Senin itu.
( Baca juga:  Video Mannequin Challenge Mengejutkan yang Dibuat Korban-korban Pembunuhan Sadis Pulomas )
"Tadi pagi (Sheila) ke sini ternyata enggak ada jawaban dan pintu tidak terkunci. Sampai dia masuk ke dalam, ada rintihan di kamar mandi. Karena cewek, dia takut, berlari, langsung mencari bantuan ke sekuriti," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di lokasi kejadian, Selasa.
Setelah mengadu ke sekuriti, akhirnya diputuskan untuk melapor ke polisi yang berada di Pos Kayu Putih. Kemudian, polisi menemani Sheila untuk mengecek keadaan di rumah Diona.
Mendengar ada rintihan di dalam kamar mandi, akhirnya polisi bersama warga mencoba membuka paksa pintu kamar mandi yang terkunci dari luar.
Setelah berhasil didobrak, polisi bersama warga di lokasi kejadian terkejut saat melihat isi di dalam kamar mandi.
Dalam kamar mandi itu terdapat 11 korban dalam kondisi bertumpuk satu sama lainnya.
Setelah dievakuasi, lima orang tewas di tempat sedangkan satu orang lainnya tewas di rumah sakit.
(Baca juga:  Fakta-fakta Mengejutkan Dodi Triono yang Dibunuh Sadis Beserta Keluarganya )
Adapun kelima korban yang tewas di lokasi adalah Dodi Triono (59), Diona Arika (16) anak pertama Dodi, Dianita Gemma (9) anak ketiga dari dari Dodi, Amelia Callista (10) yang merupakan teman dari Dianita, serta Yanto sopir Dodi.
Sementara itu, korban yang tewas saat di rumah sakit adalah Tasrok yang juga merupakan sopir Dodi.
Adapun korban yang selamat adalah Zanette Kalila (13) anak kedua Dodi, Emi (41), Santi (22), dan Fitriani (23) serta Windy (23), yang merupakan pembantu rumah tangga.
"(Pelaku masuk) sekitar jam 3 sore, kemudian kemarin pagi-pagi (kasus pembunuhan itu) baru diketahui temannya korban," kata Argo.
Sejauh ini, polisi masih menyimpulkan kasus tersebut murni pembunuhan. Sebab, jika disertai perampokan, polisi hingga saat ini belum menemukan barang berharga yang hilang di rumah berlantai 2 tersebut.
Polisi pun menduga pelaku kasus ini berjumlah tiga orang. Mereka sempat menodongkan senjata api dan tajam kepada para korban.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa closed circuit television (CCTV) dan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis itu.
Sementara itu, Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menduga ada dendam yang melatar belakangi kasus pembunuhan keluarga di rumah Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur.
Erlinda menyampaikan hal itu setelah menjenguk anggota keluarga yang selamat di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Selasa (27/12/2016) malam. KPAI selaku mitra polisi bertugas mendampingi anak-anak yang menjadi korban dalam kasus ini.
"Ternyata, dendam menimbulkan mala petaka, dan lagi-lagi anak yang jadi korbannya," kata Erlinda.
Meski menyinggung soal dendam, Erlinda enggan menjelaskan lebih lanjut apa maksud dari kata-katanya itu. Dia juga mengaku enggan bercerita banyak karena kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian.
"Di balik kejadian ini, tersimpan suatu cerita yang sangat luar biasa. Namun, dengan segala hormat, saya tidak bisa menceritakan itu. KPAI mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur yang berhasil menyelamatkan lima dari 11 korban," tutur Erlinda.  (A Martin Pratama/ Kompas.com)
Diceburkan ke Bak Mandi, Ditodong Senjata Api dan Dianiaya
Korban-korban pembunuhan sadis di Pulomas
Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menceritakan penggalan peristiwa penyekapan di rumah Jalan Pulomas Utara, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Cerita itu didapat Erlinda dari salah satu korban penyekapan, Zanette Kalila (13), yang kini sedang dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas.
"Anet (panggilan Zanette) yang selamat ini diperlakukan tidak manusiawi. Dia diceburkan di dalam bak mandi, ditodongkan dengan senjata api. Traumanya sangat luar biasa," kata Erlinda kepada pewarta seusai menjenguk Zanette, Selasa (27/12/2016) malam.
Zanette merupakan satu dari tiga kakak beradik yang sama-sama disekap di dalam kamar mandi rumahnya sejak Senin (26/12/2016) sore.
Kakak Zanette, Diona Arika (16), dan adiknya, Dianita Gemma (9), tidak bisa bertahan dan telah meninggal dunia.
Erlinda belum bisa membuka banyak cerita Zanette kepada awak media. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
Dari 11 korban yang disekap, anggota keluarga yang selamat adalah Zanette, Emi (41), Santi (22), dan Fitriani (23) serta Windy (23) yang merupakan pembantu rumah tangga.
Adapun mereka yang meninggal adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah tempat penyekapan, serta Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9) yang adalah anak-anak Dodi.
Tiga korban meninggal lainnya adalah Amel yang merupakan teman anak Dodi serta Yanto dan Tasrok (40) selaku sopir keluarga. (Andri Donald/ Kompas.com)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sadis !! Ini Foto-foto Pembunuhan di Pulomas yang Beredar di Media Sosial"

Posting Komentar