Sahabat Ummi, diakui atau tidak, sebagai istri yang masih normal rasanya sangat wajar jika merasa geram ketika suami dicintai wanita lain. Lebih-lebih jika wanita lain tersebut tidak peduli atau berdalih dengan kalimat, "Cinta kan tidak bisa dipaksa," atau "emang aku tahu mau suka sama siapa?" atau "salah sendiri gak bisa jaga suami,"
Ehm ... gemes, ya.
Secuek-cueknya suami (dalam artian suami tidak tertarik) atau selogis-logisnya istri (dalam artian istri bukan tipe pencemburu) adalah wajar semisal gerah dengan kekurangajaran atau ketidaktahumaluan pihak ketiga. Apalagi, sekarang ini konon zamannya pelaku kecurangan (dalam hal apapun) tidak mau mengakui kesalahannya, yang ada malah sebaliknya. Makin senewen, deh.
Marah-marah atau ngelabrak apalagi mencari pelampiasan yang salah bukanlah solusi. Yang ada, suasana akan jadi semakin runyam. Diam saja alias tidak peduli atau sok tegar & sok kuat juga hanya akan menyakiti diri sendiri.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan?
1. Wait and see
Menunggu dan mengamati dari kejauhan bukan berarti takut atau tidak peduli. Kita hanya berusaha untuk tidak bertindak gegabah. Iya kalau benar, kalau hanya asumsi pribadi gimana? Misal, ternyata yang diperlakukan istimewa seperti itu oleh orang yang kita curigai tidak hanya suami kita, tapi semuaanyaa (semua teman laki-lakinya). It means (walaupun sebenarnya juga tidak etis) karakternya memang sudah seperti itu.
Kalau sebaliknya gimana? Semisal yang diperlakukan berbeda hanya suami kita? Tenang … kita lanjutkan langkah berikutnya.
2. Bersikap baik/akrabi wanita yang mencintai suami kita
Mengakrabi? Lihat wajahnya aja udah adem panas dan dada udah sesak. Di sinilah dibutuhkan kecerdasan emosi, Bun. Dada boleh berdebar, tapi pikiran harus tetap adem, dan kata-kata harus tetap lembut berwibawa dan memesona. Kalau bersikap sebaliknya, yang ada malah mempermalukan diri sendiri. Apalagi kalau kita menunjukkan posisi insecure, biasanya sih pihak “lawan” akan semakin kepedean.
That’s why, tetaplah tenang dan tunjukkan bahwa perasaan dia ke suami kita itu ibarat iklan, enggak ada efek apa-apa. Hanya sekadar numpang lewat saja dan bukan sesuatu yang harus dipikirkan karena tidak penting.
Lalu, apa gunanya bersikap baik? Untuk mengenal lebih jauh dan juga membiarkan dia mengenal kita. Biasanya yang berssangkutan akan sungkan dan mundur dengan sendirinya ketika sudah kenal dekat, dengan asumsi masih punya malu.
3. Jangan memberondong apalagi mencurigai suami berlebihan
Yups, karena bisa saja suami enggak ngeh kalau dia sedang ada yang suka. Mengingatkan dengan lembut untuk berhati-hati sih enggak masalah, tapi kalau sampai mencurigai dengan memberondong pertanyaan bertubi-tubi yang ada malah sebaliknya, dari yang tadinya suami enggak kepikiran menjadi kepikiran lalu kejadian. Na’udzubillah.
4. Tingkatkan service ke suami
Menusia bukanlah robot yang tidak bisa diikat hanya dengan bermodalkan doktrin, paksaan, apalagi ancaman. Jika tetap ngotot seperti itu, yang ada bukan menjalankan kebaikan karena sadar dari hati, tapi karena terpaksa (baik di depan, berbelok di belakang). Pun suami.
Ehm ... gemes, ya.
Secuek-cueknya suami (dalam artian suami tidak tertarik) atau selogis-logisnya istri (dalam artian istri bukan tipe pencemburu) adalah wajar semisal gerah dengan kekurangajaran atau ketidaktahumaluan pihak ketiga. Apalagi, sekarang ini konon zamannya pelaku kecurangan (dalam hal apapun) tidak mau mengakui kesalahannya, yang ada malah sebaliknya. Makin senewen, deh.
Marah-marah atau ngelabrak apalagi mencari pelampiasan yang salah bukanlah solusi. Yang ada, suasana akan jadi semakin runyam. Diam saja alias tidak peduli atau sok tegar & sok kuat juga hanya akan menyakiti diri sendiri.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan?
1. Wait and see
Menunggu dan mengamati dari kejauhan bukan berarti takut atau tidak peduli. Kita hanya berusaha untuk tidak bertindak gegabah. Iya kalau benar, kalau hanya asumsi pribadi gimana? Misal, ternyata yang diperlakukan istimewa seperti itu oleh orang yang kita curigai tidak hanya suami kita, tapi semuaanyaa (semua teman laki-lakinya). It means (walaupun sebenarnya juga tidak etis) karakternya memang sudah seperti itu.
Kalau sebaliknya gimana? Semisal yang diperlakukan berbeda hanya suami kita? Tenang … kita lanjutkan langkah berikutnya.
2. Bersikap baik/akrabi wanita yang mencintai suami kita
Mengakrabi? Lihat wajahnya aja udah adem panas dan dada udah sesak. Di sinilah dibutuhkan kecerdasan emosi, Bun. Dada boleh berdebar, tapi pikiran harus tetap adem, dan kata-kata harus tetap lembut berwibawa dan memesona. Kalau bersikap sebaliknya, yang ada malah mempermalukan diri sendiri. Apalagi kalau kita menunjukkan posisi insecure, biasanya sih pihak “lawan” akan semakin kepedean.
That’s why, tetaplah tenang dan tunjukkan bahwa perasaan dia ke suami kita itu ibarat iklan, enggak ada efek apa-apa. Hanya sekadar numpang lewat saja dan bukan sesuatu yang harus dipikirkan karena tidak penting.
Lalu, apa gunanya bersikap baik? Untuk mengenal lebih jauh dan juga membiarkan dia mengenal kita. Biasanya yang berssangkutan akan sungkan dan mundur dengan sendirinya ketika sudah kenal dekat, dengan asumsi masih punya malu.
3. Jangan memberondong apalagi mencurigai suami berlebihan
Yups, karena bisa saja suami enggak ngeh kalau dia sedang ada yang suka. Mengingatkan dengan lembut untuk berhati-hati sih enggak masalah, tapi kalau sampai mencurigai dengan memberondong pertanyaan bertubi-tubi yang ada malah sebaliknya, dari yang tadinya suami enggak kepikiran menjadi kepikiran lalu kejadian. Na’udzubillah.
4. Tingkatkan service ke suami
Menusia bukanlah robot yang tidak bisa diikat hanya dengan bermodalkan doktrin, paksaan, apalagi ancaman. Jika tetap ngotot seperti itu, yang ada bukan menjalankan kebaikan karena sadar dari hati, tapi karena terpaksa (baik di depan, berbelok di belakang). Pun suami.
0 Response to "9 Hal ini yang Bisa Dilakukan Istri saat Suami Dicintai Wanita Lain..! Coba kamu Lihat No.4.."
Posting Komentar